Selasa, 24 Februari 2015

Ciri-ciri hewan tipe oriental bagian Barat Indonesia

Secara geografis, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yaitu rangkaian sirkum pasifik dan sirkum mediterania. Oleh karena itu, di Indonesia terdapat banyak gunung berapi. Hal ini menyebabkan tanah menjadi subur.
Indonesia memiliki wilayah berupa kepulauan. Berdasarkan astronomi dan geografisnya wilayah Indonesia memiliki relief yang berbeda-beda, ada yang berupa dataran rendah, pegungan dan pantai. Perbedaan wilayah tersebut mempengaruhi persebaran mahluk hidup yang ada di Indonesia.
Persebaran hewan yang ada di Indonesia meliputi daerah Oriental (Asia) dan Australia dengan pembatas garis Wallace-Weber. Alfed R. Wallace dalam ekspedisinya ke Indonesia (1956), menemukan adanya perbedaan hewan di beberapa daerah Indonesia. Ia mendapati bahwa hewan-hewan yang terdapat di Bali, Jawa, Sumatra, dan Kalimantan mirip dengan jenis-jenis hewan yang ada di wilayah Geografis Oriental (Asia). Secara teoritis, ia membuat garis pembatas yang membentang dari wilayah Selat Lombok ke utara melewati Selat Makasar. Garis pembatas tersebut seolah-olah tampak memisahkan daerah geografis Oriental dengan daerah geografis Australia. Garis pembatas ini kemudian diberi nama garis Wallace.
Seorang ahli zoologi Jerman bernama Weber memndapati bahwa hewan yang ada di Sulawesi tidak sepenuhnya dapat dikelompokan sebagai hewan Australia karena hewan tersebut juga memiliki sifat-sifat daerah Oriental. Oleh karena itu Weber mengatakan bahwa hewan yang berada di Sulawesi merupakan daerah peralihan. Weber juga membuat garis pembatas yang membentang dari timur Sulawesi ke selatan sehingga Kepulauan Aru yang kemudian dikenal garis Weber.
Garis wallace
Gambar Garis Wallace dan Weber membagi wilayah Indonesia menjadi tiga tipe, yaitu oriental, Australia dan Peralihan.
Berdasarkan garis Wallace-Weber, hewan-hewan di Indonesia memiliki tiga tipe, yaitu Oriental (Kawasan Barat Indonesia), Australia (Kawasan Timur Indonesia), serta peralihan. Hewan-hewan di bagian Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatra, Jawa dan Kalimantan, memiliki ciri-ciri berikut ini.
  1. Didaerah Oriental banyak spesies mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau dan badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.
  2. Di daerah Oriental terdapat berbagai macam kera, misalnya bekantan, tarsius dan orang utan.
  3. Di daerah Oriental terdapat hewan endemik. Seperti badak bercula satu, binturong (Aretictis Binturang), monyet (Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), dan kukang (Nyeticebus coucang).
  4. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa (spizaetus bartelisi), murai mengkilat (Myophoneus melurunus), dan elang putih (Mycrohyerax latifrons).

Contoh hewan-hewan yang tersebar di Indonesia bagian barat

orangutanOrang utan (atau orangutan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat, yang hidup di hutan tropika Indonesia dan Malaysia, khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Istilah “orang utan” diambil dari kata dalam bahasa melayu, yaitu ‘orang’ yang berarti manusia dan ‘utan’ yang berarti hutan. Orang utan mencakup dua sub-spesies, yaitu orang utan sumatera (Pongo abelii) dan orang utan kalimantan (borneo) (Pongo pygmaeus). Yang unik adalah orang utan memiliki kekerabatan dekat dengan manusia pada tingkat kingdom animalia, dimana orang utan memiliki tingkat kesamaan DNA sebesar 96.4%
banteng_jawaBanteng atau tembadau (dari bahasa Jawa, banṭèng), Bos javanicus, adalah hewan yang sekerabat dengan sapi dan ditemukan di Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Kalimantan, Jawa, and Bali. Banteng dibawa ke Australia Utara pada masa kolonisasi Britania Raya pada 1849 dan sampai sekarang masih lestari. Terdapat tiga anak jenis banteng liar: B. javanicus javanicus (di Jawa, Madura, dan Bali), B. javanicus lowi (di Kalimantan, jantannya berwarna coklat bukan hitam), dan B. javanicus birmanicus (di Indocina). Anak jenis yang terakhir digolongkan sebagai Terancam oleh IUCN.
gajahGajah adalah mamalia besar dari familia Elephantidae dan ordo Proboscidea. Secara tradisional, terdapat dua spesies yang diakui, yaitu gajah afrika (Loxodonta africana) dan gajah asia (Elephas maximus), walaupun beberapa bukti menunjukkan bahwa gajah semak afrika dan gajah hutan afrika merupakan spesies yang berbeda (L. africana dan L. cyclotis). Gajah tersebar di seluruh Afrika sub-Sahara, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Elephantidae adalah satu-satunya familia dari ordo Proboscidea yang masih lain; familia lain yang kini sudah punah termasuk mammoth dan mastodon. Gajah afrika jantan merupakan hewan darat terbesar dengan tinggi yang dapat mencapai 4 m (13 kaki) dan massa yang kurang lebih 7.000 kg (15,000 lb).
tapir malayaTapir adalah binatang herbivora yang memakan dedaunan muda di sepanjang hutan atau pinggiran sungai. Tapir memiliki bentuk tubuh seperti babi, telinga yang mirip badak dan moncongnya yang panjang mirip trenggiling, sementara lenguhannya lebih mirip suara burung daripada binatang mamalia. Tapir merupakan hewan yang soliter, kecuali pada musim kawinnya. Aktivitasnya lebih banyak pada malam hari (nokturnal). Aktivitas makan biasanya dilakukan sambil tetap terus berpindah dalam jalur yang berpindah-pindah. Jangkauan jelajah tapir sangat luas karena mereka cenderung berjalan jauh untuk menemukan lokasi yang kaya garam mineral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar