(1)
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ غَيْرَ
مَرَّةٍ عَنْ عَمْرٍو عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَوْسِ بْنِ
الْحَدَثَانِ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
كَانَتْ أَمْوَالُ بَنِي النَّضِيرِ مِمَّا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى
رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّا لَمْ يُوجِفْ الْمُسْلِمُونَ
عَلَيْهِ بِخَيْلٍ وَلَا رِكَابٍ فَكَانَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاصَّةً يُنْفِقُ عَلَى أَهْلِهِ مِنْهَا نَفَقَةَ سَنَتِهِ
ثُمَّ يَجْعَلُ مَا بَقِيَ فِي السِّلَاحِ وَالْكُرَاعِ عُدَّةً فِي سَبِيلِ
اللَّهِ
(BUKHARI – 4506) : Telah menceritakan kepada kami Ali
bin Abdullah Telah menceritakan kepada kami Sufyan lebih dari sekali dari Amru
dari Az Zuhri dari Malik bin Aus bin Al Hadatsan dari Umar radliallahu ‘anhu ia
berkata: “Harta kekayaan Bani Nadlir yang telah dijadikan Fai` oleh Allah atas
Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam adalah termasuk harta yang diperoleh
tanpa campur tangan sedikit pun dari kaum muslimin, baik itu dengan kuda perang
atau yang lainnya. Sesungguhnya harta itu adalah milik Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam secara khusus dan sebagai nafkah bagi keluarganya. Sedangkan sisanya
untuk perlengkapan persenjataan perang dan sejumlah kuda perang fi Sabilillah.”
(2)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ قَالَ حَدَّثَنَا
حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِي
بَكْرَةَ ذُكِرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ قَالَ مُحَمَّدٌ
وَأَحْسِبُهُ قَالَ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ
هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا أَلَا لِيُبَلِّغ الشَّاهِدُ مِنْكُمْ الْغَائِبَ
وَكَانَ مُحَمَّدٌ يَقُولُ صَدَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ ذَلِكَ أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ مَرَّتَيْنِ
(BUKHARI – 102) : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah
bin ‘Abdul Wahhab berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad dari Ayyub
dari Muhammad dari Ibnu Abu Bakrah dari Abu Bakrah Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam menyebutkan: “Sesungguhnya darah kalian, harta kalian, Muhammad
berkata; menurutku beliau mengatakan, “dan kehormatan kalian adalah haram atas
kalian sebagaimana haramnya hari kalian ini di bulan kalian ini. Hendaklah yang
hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir.” Dan Muhammad berkata, “Benarlah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seperti apa yang disabdakannya, ‘Bukankah
aku telah menyampaikannya? ‘ beliau ulangi hingga dua kali.
(3)
حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ
حَدَّثَنِي إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ عَلَى غَيْرِ مَا حَدَّثَنَاهُ
الزُّهْرِيُّ قَالَ سَمِعْتُ قَيْسَ بْنَ أَبِي حَازِمٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ
اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ قَال قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا حَسَدَ
إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ
فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهَا
وَيُعَلِّمُهَا
(BUKHARI – 71) : Telah menceritakan kepada kami Al
Humaidi berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah
menceritakan kepadaku Isma’il bin Abu Khalid –dengan lafazh hadits yang lain
dari yang dia ceritakan kepada kami dari Az Zuhri- berkata; aku mendengar Qais
bin Abu Hazim berkata; aku mendengar Abdullah bin Mas’ud berkata; Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak boleh mendengki kecuali terhadap
dua hal; (terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta
tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia
mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain”.
(4)
حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا مَخْلَدٌ أَخْبَرَنَا ابْنُ
جُرَيْجٍ قَالَ سَمِعْتُ عَطَاءً يَقُولُ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ مِثْلَ وَادٍ مَالًا
لَأَحَبَّ أَنَّ لَهُ إِلَيْهِ مِثْلَهُ وَلَا يَمْلَأُ عَيْنَ ابْنِ آدَمَ إِلَّا
التُّرَابُ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَلَا أَدْرِي مِنْ الْقُرْآنِ هُوَ أَمْ لَا
قَالَ وَسَمِعْتُ ابْنَ الزُّبَيْرِ يَقُولُ ذَلِكَ عَلَى الْمِنْبَرِ
(BUKHARI – 5957) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad
telah mengabarkan kepada kami Makhlad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij
dia berkata; saya mendengar ‘Atha` berkata; saya mendengar Ibnu Abbas berkata;
saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sekiranya
anak Adam memiliki harta kekayaan sebanyak satu bukit, niscaya ia akan
mengharapkan satu bukit lagi yang seperti itu, dan tidaklah mata anak Adam itu
dipenuhi melainkan dengan tanah, dan Allah akan menerima taubat siapa saja yang
bertaubat.” Ibnu Abbas mengatakan; ‘Aku tidak tahu, apakah perkataan beliau
(menafsirkan) dari Al Qur’an ataukah tidak.’ Perawi berkata; ‘Dan aku mendengar
Ibnu Zubair mengatakannya ketika dia berada di atas mimbar.’
(5)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ
عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ أَنْ يَكُونَ خَيْرَ مَالِ الْمُسْلِمِ غَنَمٌ
يَتْبَعُ بِهَا شَعَفَ الْجِبَالِ وَمَوَاقِعَ الْقَطْرِ يَفِرُّ بِدِينِهِ مِنْ
الْفِتَنِ
(BUKHARI – 18) : Telah menceritakan kepada kami
Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman
bin Abu Sha’Sha’ah dari bapaknya dari Abu Sa’id Al Khudri bahwa dia berkata,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hampir saja terjadi (suatu
zaman) harta seorang muslim yang paling baik adalah kambing yang
digembalakannya di puncak gunung dan tempat-tempat terpencil, dia pergi
menghindar dengan membawa agamanya disebabkan takut terkena fitnah”.
(6)
حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ
أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا حَسَدَ
إِلَّا عَلَى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ هَذَا الْكِتَابَ فَقَامَ بِهِ
آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَتَصَدَّقَ
بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ
(MUSLIM – 1351) : Telah menceritakan kepada kami
Harmalah bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Salim
bin Abdullah bin Umar dari bapaknya ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Tidak boleh dengki kecuali pada dua hal. (Pertama) kepada
seorang yang telah diberi Allah (hafalan) Al Qur`an, hingga ia membacanya siang
dan malam. (Kedua) kepada seorang yang dikaruniakan Allah harta kekayaan, lalu
dibelanjakannya harta itu siang dan malam (di jalan Allah), “
(7)
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ
أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَاصِمٍ قَال سَمِعْتُ زِرَّ بْنَ حُبَيْشٍ يُحَدِّثُ
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ
إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي أَنْ أَقْرَأَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ فَقَرَأَ عَلَيْهِ لَمْ يَكُنْ الَّذِينَ كَفَرُوا } وَقَرَأَ فِيهَا إِنَّ ذَاتَ الدِّينِ عِنْدَ اللَّهِ
الْحَنِيفِيَّةُ الْمُسْلِمَةُ لَا الْيَهُودِيَّةُ وَلَا النَّصْرَانِيَّةُ وَلَا
الْمَجُوسِيَّةُ مَنْ يَعْمَلْ خَيْرًا فَلَنْ يُكْفَرَهُ وَقَرَأَ عَلَيْهِ لَوْ
أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ مَالٍ لَابْتَغَى إِلَيْهِ ثَانِيًا وَلَوْ
كَانَ لَهُ ثَانِيًا لَابْتَغَى إِلَيْهِ ثَالِثًا وَلَا يَمْلَأُ جَوْفَ ابْنِ
آدَمَ إِلَّا تُرَابٌ وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رُوِيَ مِنْ
غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ رَوَاهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ
أَبْزَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي
أَنْ أَقْرَأَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ وَقَدْ رَوَاهُ قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِأُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ إِنَّ
اللَّهَ أَمَرَنِي أَنْ أَقْرَأَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ
(TIRMIDZI – 3833) : Telah menceritakan kepada kami
Mahmud bin Ghailan telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah mengabarkan
kepada kami Syu’bah dari ‘Ashim dia berkata; saya mendengar Zir bin Hubaisy
bercerita dari Ubay bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda kepadanya: “Sesungguhnya Allah telah memerintahkanku untuk membacakan
ayat Al Qur`an kepadamu.” Lalu beliau membaca; “ Tidaklah orang-orang kafir …
QS Al Bayyinah; 1, kemudian beliau juga membaca; INNA DZAATADDIINI ‘INDALLAHI
AL HANIIFIYYAH AL MUSLIMAH LAA AL YAHUUDIYYAH WALAA AN NASHRANIYYAH WALAA AL
MAJUUSIYYAH, MAN YA’MAL KHAIRAN FALAN YUKFARAH (Sesungguhnya agama (yang benar)
di sisi Allah adalah hanifiyah muslimah (agama yang lurus lagi selamat) tidak
agama Yahudi, tidak pula Nashrani dan tidak pula Majusi, barangsiapa berbuat
baik, Maka sekali-kali mereka tidak dihalangi (menenerima pahala) nya.” Dan
beliau juga membaca: LAU ANNA LI IBNI AADAM WAADIYAN MIN MAALIN LABTAGHAA
ILAIHI TSAANIYAN WALAU KAANA LAHUU TSAANIYAN LAABTAGHAA ILAIHI TSAALITSAN WALAA
YAMLA`U JAUFA IBNU AADAM ILLA TURAAB WA YATUUBULLAHU ‘ALAA MAN TAABA (Sekiranya
Ibnu Adam memiliki sebukit harta kekayaan, niscaya ia akan mengharapkan untuk
mendapatkan dua bukit, dan sekiranya ia memiliki dua bukit harta kekayaan,
niscaya ia akan mengharapkan untuk mendapatkan tiga bukit, dan tidak ada yang
dapat memenuhi perut anak Adam melainkan tanah dan Allah menerima taubat bagi
siapa saja yang bertaubat).” Abu Isa berkata; “Hadits ini adalah hadits hasan
shahih, dan hadits ini telah diriwayatkan dari selain jalur ini, yaitu telah
diriwayatkan oleh Abdullah bin Abdurrahman bin Abza dari ayahnya dari Ubay bin
Ka’ab radliallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
kepadanya: “Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk membaca Al Qur’an
kepadamu.” Dan juga telah diriwayatkan oleh Qotadah dari Anas bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Ubay bin Ka’ab: “Sesungguhnya
Allah memerintahkanku untuk membaca Al Qur’an kepadamu.”
(8)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا
أَبِي وَمُحَمَّدُ ابْنُ بِشْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَبِي خَالِدٍ
عَنْ قَيْسِ بْنِ أَبِي حَازِمٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ
مَالًا فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ
حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا
(IBNUMAJAH – 4198) : Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Abdullah bin Numair telah menceritakan kepada kami Ayahku dan
Muhammad bin Bisyr keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Isma’il bin
Abu Khalid dari Qais bin Abu Hazim dari Abdullah bin Mas’ud dia berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada kedengkian kecuali dalam dua
perkara; seseorang yang dikaruniai Allah harta kekayaan kemudian ia habiskan
dalam jalan kebenaran, dan seseorang yang dikaruniai Allah Al Hikmah (ilmu)
lalu ia mengamalkannya.”
(9)
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ
سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ وَالْقَعْقَاعِ بْنِ حَكِيمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبَقَ دِرْهَمٌ دِرْهَمَيْنِ قَالُوا وَكَيْفَ ذَلِكَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ فَتَصَدَّقَ بِأَحَدِهِمَا
فَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ
فَتَصَدَّقَ بِهَا
(AHMAD – 8573) : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah
telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu ‘Ajlan dari Sa’id Al Maqburi dan
Al Qa’qa’ bin Hakim dari Abu Hurairah berkata; Bahwasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Satu dirham bisa mendahului dua dirham,
“ para sahabat bertanya; “Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah?” beliau
bersabda: “Seseorang memiiki uang dua dirham lalu mensedekahkan satu dirhamnya,
dan seseorang bertolak kepada harta kekayaannya yang melimpah lalu ia hanya
mengambil seratus ribu dirham untuk mensedekahkannya.”
(10)
حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ حَدَّثَنَا سَعِيدٌ
الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ
الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
(BUKHARI – 1941) : Telah menceritakan kepada kami Adam
telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dza’bi telah menceritakan kepada kami
Sa’id Al Maqbariy dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: “Sungguh pasti akan datang suatu jaman pada manusia yang
ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang didapatnya apakah dari
barang halal ataukah haram”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar