(1)
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ
زِيَادٍ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ
مُسْهِرٍ كِلَاهُمَا عَنْ الشَّيْبَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ السَّائِبِ
قَالَ سَأَلْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَعْقِلٍ عَنْ الْمُزَارَعَةِ فَقَالَ
أَخْبَرَنِي ثَابِتُ بْنُ الضَّحَّاكِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ
الْمُزَارَعَةِ
وَفِي رِوَايَةِ ابْنِ أَبِي شَيْبَةَ نَهَى عَنْهَا وَقَالَ
سَأَلْتُ ابْنَ مَعْقِلٍ وَلَمْ يُسَمِّ عَبْدَ اللَّهِ
(MUSLIM - 2890) : Telah menceritakan kepada kami Yahya
bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad. Dan diriwayatkan
dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah
menceritakan kepada kami Ali bin Mushir keduanya dari As Syaibani dari Abdullah
As Sa`ib dia berkata; Saya bertanya kepada Abdullah bin Ma'qil mengenai
muzara'ah. Dia menjawab; Telah mengabarkan kepadaku Tsabit bin Dlahhak bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang praktek muzara'ah (yaitu
mengelola tanah perkebunan orang lain dengan imbalan sebagian dari hasil
panennya)." Dan dalam riwayatnya Ibnu Abi Syaibah dikatakan; Beliau melarang
praktek tersebut. Dan dia berkata; Saya bertanya kepada Ibnu Ma'qil. Tidak
menyebutkan nama Abdullah.
(2)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ
عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقُولُ
مَا كُنَّا نَرَى بِالْمُزَارَعَةِ بَأْسًا حَتَّى سَمِعْتُ رَافِعَ
بْنَ خَدِيجٍ يَقُولُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
نَهَى عَنْهَا فَذَكَرْتُهُ لِطَاوُسٍ فَقَالَ قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ إِنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَنْهَ عَنْهَا وَلَكِنْ
قَالَ لَأَنْ يَمْنَحَ أَحَدُكُمْ أَرْضَهُ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَأْخُذَ عَلَيْهَا
خَرَاجًا مَعْلُومًا
(ABUDAUD - 2941) : Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Katsir, telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari 'Amr bin Dinar,
ia berkata; aku mendengar Ibnu Umar berkata; kami menganggap muzara'ah adalah
sesuatu yang diperbolehkan hingga aku mendengar Rafi' bin Khadij berkata;
sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang darinya.
Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Thawus. Lalu ia berkata; Ibnu Abba
berkata kepadaku; sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak
melarang darinya. Akan tetapi beliau bersabda: "Sungguh, salah seorang
diantara kalian memberikan tanahnya kepada saudaranya adalah lebih baik
daripada ia mengambil upah tertentu atas tanah tersebut."
(3)
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ
عُلَيَّةَ ح و حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا بِشْرٌ الْمَعْنَى عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمَّارٍ
عَنْ الْوَلِيدِ بْنِ أَبِي الْوَلِيدِ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالَ
قَالَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ يَغْفِرُ اللَّهُ لِرَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ
أَنَا وَاللَّهِ أَعْلَمُ بِالْحَدِيثِ مِنْهُ إِنَّمَا أَتَاهُ رَجُلَانِ قَالَ
مُسَدَّدٌ مِنْ الْأَنْصَارِ ثُمَّ اتَّفَقَا قَدْ اقْتَتَلَا فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ كَانَ هَذَا شَأْنَكُمْ فَلَا
تُكْرُوا الْمَزَارِعَ
زَادَ مُسَدَّدٌ فَسَمِعَ قَوْلَهُ لَا تُكْرُوا الْمَزَارِعَ
(ABUDAUD - 2942) : Telah menceritakan kepada kami Abu
Bakr bin Abu Syaibah?, telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Ulayyah, dan telah
diriwayatkan dari jalur yang lain: Telah menceritakan kepada kami Musaddad
telah menceritakan kepada kami Bisyr secara makna, dari Abdurrahman bin Ishaq dari
Abu 'Ubaidah bin Muhammad bin 'Ammar dari Al Walid bin Abu Al Walid, dari
'Urwah bin Az Zubair, ia berkata; Zaid bin Tsabit berkata; semoga Allah
mengampuni Rafi' bin Khudaij, demi Allah aku lebih mengetahui hadits
daripadanya. Sesungguhnya terdapat dua orang yang datang kepada beliau.
-Musaddad berkata; dari kalangan anshar-. Kemudian lafazh mereka sama: saling
bermusuhan. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila hal ini adalah kemauan kalian, maka janganlah kalian menyewakan lahan
pertanian!" Musaddad menambahkan; maka ia mendengar perkataan beliau:
"Janganlah kalian menyewakan lahan pertanian!"
(4)
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ
سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَلَ أَهْلَ
خَيْبَرَ بِشَطْرِ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا مِنْ ثَمَرٍ أَوْ زَرْعٍ
قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَنَسٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَزَيْدِ بْنِ
ثَابِتٍ وَجَابِرٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَالْعَمَلُ
عَلَى هَذَا عِنْدَ بَعْضِ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ لَمْ يَرَوْا بِالْمُزَارَعَةِ بَأْسًا
عَلَى النِّصْفِ وَالثُّلُثِ وَالرُّبُعِ وَاخْتَارَ بَعْضُهُمْ أَنْ يَكُونَ
الْبَذْرُ مِنْ رَبِّ الْأَرْضِ وَهُوَ قَوْلُ أَحْمَدَ وَإِسْحَقَ وَكَرِهَ
بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ الْمُزَارَعَةَ بِالثُّلُثِ وَالرُّبُعِ وَلَمْ يَرَوْا
بِمُسَاقَاةِ النَّخِيلِ بِالثُّلُثِ وَالرُّبُعِ بَأْسًا وَهُوَ قَوْلُ مَالِكِ
بْنِ أَنَسٍ وَالشَّافِعِيِّ وَلَمْ يَرَ بَعْضُهُمْ أَنْ يَصِحَّ شَيْءٌ مِنْ
الْمُزَارَعَةِ إِلَّا أَنْ يَسْتَأْجِرَ الْأَرْضَ بِالذَّهَبِ
وَالْفِضَّةِ
(TIRMIDZI - 1304) : Telah menceritakan kepada kami
Ishaq bin Manshur, telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Sa'id dari
Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
memberi upah kepada penduduk Khaibar setengah bagian dari hasil panen kurma
atau tanaman lain. Ia mengatakan; Dalam hal ini ada hadits serupa dari Anas,
Ibnu Abbas, Zaid bin Tsabit dan Jabir. Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih
dan hadits ini menjadi pedoman amal menurut sebagian ulama dari kalangan
sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan selain mereka. Mereka membolehkan
dalam masalah muzara'ah sebanyak setengah, sepertiga atau seperempat, namun sebagian
mereka memilih pendapat yang menetapkan bahwa benih pada pemilik tanah, ini
menjadi pendapat Ahmad dan Ishaq. Sedangkan sebagian ulama memakruhkan
muzara'ah sebanyak sepertiga atau seperempat, namun mereka membolehkan musaqah
pohon kurma sebanyak sepertiga atau seperempat, ini menjadi pendapat Abdul
Malik bin Anas dan Asy Syafi'i, sebagian mereka berpendapat tidak sah
sedikitpun dari hasil muzara'ah kecuali bumi menghasilkan emas atau perak.
(5)
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ
عَنْ أَنَسٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ
مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ إِنْسَانٌ
أَوْ طَيْرٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَتْ لَهُ صَدَقَةٌ
قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي أَيُّوبَ وَجَابِرٍ وَأُمِّ
مُبَشِّرٍ وَزَيْدِ بْنِ خَالِدٍ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ أَنَسٍ حَدِيثٌ
حَسَنٌ صَحِيحٌ
(TIRMIDZI - 1303) : Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari Anas
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah seorang
muslim yang menanam tanaman atau menabur benih lalu (hasilnya) dimakan oleh
manusia, burung atau binatang ternak melainkan hal tersebut menjadi sedekah
baginya." Ia mengatakan; Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Ayyub,
Jabir, Ummu Mubasysyir dan Zaid bin Khalid. Abu Isa berkata; Hadits Anas adalah
hadits hasan shahih.
(6)
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ
قَالَ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ مُرَّةَ قَالَ سَأَلْتُ الْقَاسِمَ
عَنْ الْمُزَارَعَةِ فَحَدَّثَ عَنْ رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الْمُحَاقَلَةِ
وَالْمُزَابَنَةِ
قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ مَرَّةً أُخْرَى
(NASAI - 3827) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amru
bin Ali telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim telah menceritakan kepada
kami Utsman bin Murrah, dia berkata; "Saya bertanya kepada Al Qasim
mengenai muzara'ah, maka dia menceritakan dari Rafi' bin Khadij bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari muhaqalah dan
muzabanah." Hal itu dikatakan oleh Abu Abdur Rahman sekali lagi.
(7)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى
عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ الْخَطْمِيِّ وَاسْمُهُ عُمَيْرُ بْنُ يَزِيدَ قَالَ
أَرْسَلَنِي عَمِّي وَغُلَامًا لَهُ إِلَى سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ
أَسْأَلُهُ عَنْ الْمُزَارَعَةِ فَقَالَ كَانَ ابْنُ عُمَرَ لَا يَرَى بِهَا
بَأْسًا حَتَّى بَلَغَهُ عَنْ رَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ حَدِيثٌ فَلَقِيَهُ فَقَالَ
رَافِعٌ أَتَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَنِي حَارِثَةَ
فَرَأَى زَرْعًا فَقَالَ مَا أَحْسَنَ زَرْعَ ظُهَيْرٍ فَقَالُوا لَيْسَ
لِظُهَيْرٍ فَقَالَ أَلَيْسَ أَرْضُ ظُهَيْرٍ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّهُ
أَزْرَعَهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذُوا
زَرْعَكُمْ وَرُدُّوا إِلَيْهِ نَفَقَتَهُ قَالَ فَأَخَذْنَا زَرْعَنَا
وَرَدَدْنَا إِلَيْهِ نَفَقَتَهُ
وَرَوَاهُ طَارِقُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ سَعِيدٍ وَاخْتُلِفَ
عَلَيْهِ فِيهِ
(NASAI - 3829) : Telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Yahya dari Abu Ja'far
Al Khathmi nama (asli) nya adalah 'Umair bin Yazid, dia berkata; "Pamanku
mengirimku bersama budak kecilnya kepada Sa'id bin Al Musayyab untuk bertanya
kepadanya mengenai muzara'ah, maka dia berkata; "Dahulu Ibnu Umar melihat
hal tersebut tidak mengapa hingga sampai kepadanya hadits dari Rafi' bin Khadij
kemudian dia menemuinya. Lalu Rafi' berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam menemui Bani Haritsah kemudian melihat tanaman dan beliau bersabda:
"Betapa indahnya tanaman Zhuhair." Kemudian orang-orang berkata;
"Bukan milik Zhuhair". Kemudian beliau bertanya: "Bukankah itu
tanah milik Zhuhair?" mereka berkata; "Benar. Akan tetapi dia telah
meminta kami untuk menanaminya." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Ambillah tanaman kalian dan kembalikan nafkahnya
kepadanya." Rafi' berkata; "Kemudian kami mengambil tanaman kami dan
mengembalikan nafkahnya kepadanya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Thariq bin
Abdur Rahman dari Sa'id. Hadits mengenai hal ini masih diperselisihkan.
(8)
قَالَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ
زِيَادٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ الشَّيْبَانِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
السَّائِبِ قَالَ سَأَلْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَعْقِلٍ عَنْ الْمُزَارَعَةِ
فَقَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ الضَّحَّاكِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ
الْمُزَارَعَةِ
(AHMAD - 15794) : (Ahmad bin Hanbal) berkata, telah
menceritakan kepada kami 'Affan berkata, telah menceritakan kepada kami Abdu
Wahid bin Zinad telah menceritakan kepada kami Sulaiman Asy-Syaibani telah
menceritakan kepada kami Abdullah bin As Sa`ib berkata, Aku bertanya Abdullah
bin Ma'qil tentang Muzaroah (sistem bagi hasil dalam penggarapan tanah, yang
pekerjanya mendapatkan sebagian dari hasil panen, pent) maka dia menjawab,
telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Dlahhak Rasulullahi
Shallallahu'alaihiwasallam melarang Muzara'ah.
(9)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُسْهِرٍ
عَنْ أَبِي إِسْحَقَ الشَّيْبَانِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ السَّائِبِ قَالَ
سَأَلْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَعْقِلٍ عَنْ الْمُزَارَعَةِ فَقَالَ أَخْبَرَنِي
ثَابِتُ بْنُ الضَّحَّاكِ الْأَنْصَارِيُّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الْمُزَارَعَةِ قَالَ لِعَبْدِ اللَّهِ تَقُولُ
بِهِ قَالَ لَا أَقُولُ بِالْأَوَّلِ
(DARIMI - 2502) : Telah mengabarkan kepada kami Muhammad
bin Uyainah dari Ali bin Mushir dari Abu Ishaq Asy Syaibani dari Abdullah bin
As Sa`ib ia berkata; aku bertanya kepada Abdullah bin Ma'qil tentang muzara'ah,
lalu ia menjawab; telah mengabarkan kepadaku Tsabit bin Adl Dlahak Al Anshari
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang melakukan muzara'ah. Ia
bertanya kepada Abdullah; Engkau berpendapat seperti itu? ia menjawab; Tidak,
aku berpendapat seperti yang pertama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar